Kamis, 14 April 2011

Manusia dan Penderitaan

Nama : Siti Amalia Mufiedah
NPM : 56410578
Kelas : 1IA12
Fakultas/Jurusan : Teknologi Industri/Teknik Informatika




Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Manusia dan penderitaan merupakan sebuah hubungan yang saling berhubungan satu sama lain, terliohat di luar seorang manusia bisa saja terlihat bahagia dan terlihat tidak sedih namun pasti seseorang itu pernah atau sedang mengalami penderitaan. Penderitaan itu sendiri tidak hanya bersifat fisikli atau bisa terlihat namun ada juga penederitaan batin yang lebih sakit atau sulit untuk di hapus di bandingkan penderitaan fisik.
pengertian siksaan
Siksaan merupakan suatu penderitaan yang diterima oleh seseorang. Penderitaan itu sendiri berbentuk penganiayaan. Seseorang mengalami penganiyaan yang membuatnya mendapat siksaan dan merasa tersiksa. Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh seseorang yang mengalami siksaan tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh seseorang, pastilah akan membuat orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun luka hati atau yang lebih terkenal dengan nama ‘sakit hati’. Bahkan tidak hanya luka yang didapat oleh orang yang disiksa, akan tetapi juga tidak sedikit dendam yang timbul dari orang yang disiksa tersebut terhadap orang yang menyiksanya. Oleh karena itu mestinya tak ada lagi orang yang semena-mena menyiksa orang lain agar tak timbul lagi suatu dendam. Yaitu dengan membuat peraturan atau hukum yang sudah ada seprti sekarang ini.
Pengertian Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu Psikologi dikenal sebagai kekalutan mental (mental disorder). Menurut Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks, dirumuskan bahwa yang disebut kekalutan mental adalah sebagai berikut;
• Bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental, atau kesehatan mental yang disebabkan oleh gangguan kegagalan bereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari suatu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan/mental.
• Merupakan totalitas kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis terhadap stimuli sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor kausatif sekunder lainnya (Patologi = Ilmu penyakit).
Secara sederhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persolan yang harus diatasi, sehingga yang bersangkutan bertingahlaku secara kurang wajar. Misalnya, seseorang yang tidak mampu menjawab sebuah pertanyaan ujian, menggigit-gigit pensil.

Gejala-gejala Seseorang Mengalami Kekalutan Mental
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut ;
• Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
• Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah sebagai berikut :
• Gangguan kejiwaan akan nampaak dalam gejala-gejala kehidupan penderita, baik pada jasmani maupun rohaninya.
• Usaha mempertahankan diri dilakukan dengan cara negatif (escape mechanism), yaitu mundur atau lari (menghindarkan diri), sehingga cara bertahan dirinya tentu salah. Hal ini akan berbeda apabila terjadi pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan, yang apabila menghadapi pesoalan justru akan segera memecahkan persoalan sehingga tidak menekan perasannya. Jadi, bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan (problem solving).
• Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown), dan yang bersangkutan mengalami disorder (tidak semestinya atau gangguan).
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental
Kekalutan mental yang dapat di alami oleh seseorang disebabkan oleh berbagai faktor yang ada disekitarnya, dalam hal ini termasuk faktor-faktor internal atau dari dalam orang itu sendiri maupun faktor eksternal atau hal-hal yang ada di lingkungan sekitarnya, keduanya mengacu kepada konflik dan cara seseorang tersebut menyelesaikan konflik atau masalahnya.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental dapat disebutkan sebagai berikut :
• Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
• Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.
• Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional. Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari ke alam fantasi.

Proses-proses Kekalutan Mental
Kekalutan mental yang dialami oleh seseorang dapat mengarahkan orang tersebut untuk bertindak atau berperilaku ke berbagai arah, yakni:
• Positif: trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya lebih mendekatkan diri kepada Tuhan untuk mengatasi permasalahan dalam hidupnya.
• Negatif: trauma yang di alami dipikirkan berlarut-larut sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi.

Frustasi adalah tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk-bentuk frustasi antara lain:
• Agresi: berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik dapat berakibat hipertensi atau tindakan yang dapat membahayakan orang disekitarnya.
• Regresi: adaah kembali pada reaksi kekanak-kanakan atau primitive, misalnya menangis menjerit-jerit atau melemparkan barang-barang disekitarnya.
• Fiksasi: adalah pembatasan pada suatu pola yang sama, misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membenturkan kepala pada benda keras.
• Proyeksi: usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain.
• Indentifikasi: yani menyamakan diri dengan orang lain yang sukses dalam imaginasinya, misalnya dalam hal kecantikan menyaakan diri dengan artis Hollywood.
• Narsisme: adalah self love yang berlebihan atau terlalu mencintai diri sendiri. Sehingga yang bersangkutan merasa lebih superior dari yang lain.
• Autisme: adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.

Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang dapat mengerahkan orang tersebut ke arah yang positif maupun negatif, menurut saya hal ini dipengaruhi oleh pola pikir dan kedewasaan orang itu dalam menyikapi setiap permasalahan atau konflik yang berlangsung dalam kehidupannya sendiri. Pola pikir yang saya ingin sampaikan disini adalah cara yang mendasari bagaimana seseorang melihat masalahnya sendiri hingga ia memikirkan solusi atau pemecahan masalahnya itu. Seseorang yang memiliki pola pikir baik dan berwawasan luas akan melihat masalah yang dihadapinya sebagai sebuah kesempatan untuk mencapai kebahagiaan yang ada di balik kesusahannya, sedangkan seseorang dengan pola pikir yang buruk dan sempit akam melihat masalahnya sebagai tembok raksasa yang akan terus menghalangi dan membayangi hari-harinya dengan kegelapan dan penderitaan. Sehingga seseorang dengan pola pikir yang luas akan terarah dengan sendirinya pada tindakan positif, dan sebaliknya orang dengan pola pikir sempit akan mengarah pada tindakan-tindakan negatif dan frustasi.
Tidak jauh berbeda dengan tingkat kedewasaan seseorang dalam menghadapi masalah yang dihadapinya, suatu masalah akan ditindaklanjuti secara terkendali dan kritis oleh seseorang yang memiliki kematangan dalam berpikir dan hal ini akan sangat dipengaruhi oleh kadar kedewasaan seseorang. Seseorang yang memliki kadar kedewasaan yang cukup tinggi dalam menghadapi masalahnya ia selalu menganalisa dengan tenang dan mencari jalan keluar yang terbaik untuk setiap permasalahan yang ia hadapi, sedangkan seseorang dengan tingkat kedewasaan yang kurang akan mengatasi masalahnya dengan tergesa-gesa dan ceroboh, sehingga seseorang yang memiliki pola pikir yang kurang matang atau kurang dewasa akan cenderung terbawa oleh lingkungan tempat ia berada, ia akan sangat mudah terjerumus ke arah yang negatif dibandingkan orang yang memiliki pola pikir yang dewasa.



sumber :
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-cinta-dan-kasih.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.anneahira.com/makna-kasih-sayang.htm
http://ochaayu.blogspot.com/2010/04/pengertian-penderitaan.html
http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/pengertian-kemesraan.html

Rabu, 06 April 2011

Manusia dan Cinta Kasih

Nama : Siti Amalia Mufiedah
NPM : 56410578
Kelas : 1IA12
Fakultas/Jurusan : Teknologi Industri/Teknik Informatika





Pengertian Cinta dan Kasih
Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi. Cinta adalah sumber segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta.
Pada dasarnya kasih sayang adalah fitrah yang dianugerahkan Allah SWT kepada mahluknya, misalnya hewan, kita perhasikan begitu kasihnya kepada anaknya, sehingga rela berkorban jika anaknya diganggu. Naluri inipun ada pada manusia, dimulai dari kasih sayang orang tua kepada anaknya, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi naluri kasih sayang ini dapat tertutup jika terdapat hambatan – hambatan misalnya pertengkaran, permusuhan, kerasukan, kedengkian dan lain – lain.
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
5. Cinta Terhadap Allah
& Menyayangi adalah ketika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika, tapi masih tetap peduli padanya
& Kasih sayang itu membuat kita ingin menjadi manusia yang lebih baik
& Kasih sayang itu pengorbanan
& Kasih sayang itu kemerdekaan
& Love is mutual partnership
& Sayang itu universal
& Kasih sayang itu harus membebaskan dan kebebasan itu datang dengan tanggung jawab
& Sayang datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya
& Cara menyayangi yang terbaik adalah yang melembutkan jiwa, yang membuat kita lebih menginginkannya, yang memberi kehangatan di hati dan memberi kedamaian pada pikiran
& Menyayangi adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, tanpa berusaha mengubahnya menjadi yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dirinya
Cinta dan Daya Cipta
Kekuatan cinta dapat mewujudkan impian seseorang. Cinta dapat membuat seseorang berjuang dengan keras untuk mewujudkan impiannya. Bahkan kita sering mendengar bahwa seseorang yang sedang jatuh cinta dapat menjadi seorang pujangga atau penyair yang kreatif. Banyak diantara kita berhasil mencapai impian kita dalam kehidupan karena kita dikelilingi oleh cinta kasih, baik dari orang tua, pasangan hidup dan anak – anak dan mereka semua yang kita cintai. Cinta kasih membuat kita berani membayar betapapun mahal harganya (berupa kerja keras, penderitaan, kegagalan) untuk mewujudkan impian yang dapat membahagiakan mereka yang kita cintai itu. Jika kita mencintai apa yang kita kerjakan sehari – hari, kita dapat meraih hasil yang terbaik. Semua orang yang sukses adalah mereka yang mencintai apa yang mereka kerjakan.
Pengertian Kasih Sayang
Kasih sayang adalah sebuah ungkapan perasaan seseorang terhadap orang lain yanh ingin melindungi, menjaga dan tidak saling menyakiti satu sama lain. Kasih sayang bukan hanya kepada pasangan kita tetapi juga terhadap orang tua, saudara, teman, dan kasih sayang terhadap ALLAH SWT. Yang telah menciptakan kita.
Kita diciptakan untuk saling menyayangi antara makhluk satu dengan makhluk lainnya, kita juga harus menyayangi binatang, tumbuhan serta lingkungan sekitar. Jadi kasih sayang itu luas cangkupannya tidak hanya dengan manusia dengan manusia, tapi juga manusia dengan penciptanya, manusia dengan binatang, manusia dengan tumbuhan serta manusia dengan lingkungan sekitarnya. Karena dengan kasih sayang kita bisa menimbulkan rasa nyaman, aman, tentram, damai dan tidak akan ada perkelahian atau seling membenci satu sama lainnya.


Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat. Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang. Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada,seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.

sumber :
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-cinta-dan-kasih.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.anneahira.com/makna-kasih-sayang.htm
http://ochaayu.blogspot.com/2010/04/pengertian-penderitaan.html
http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/pengertian-kemesraan.html